“Sebagai upaya untuk menyelamatkan seni dan budaya daerah serta menjadi sarana mengedukasi generasi millenial,” ujarnya.
Setiap malamnya nantinya diadakan dialog publik tentang ekonomi, kebudayaan dan sosial. Tentunya dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Kemudian Kopi untuk Kemanusiaan II juga melibatkan UMKM. Mereka disediakan stan untuk menjajakan jajanan tradisional.
“Kembali lagi pada tujuan awal dilaksanakan di kopi untuk kemanusiaan tidak hanya wadah untuk berkumpul tapi juga wadah untuk bersedekah,” pungkasnya.
Penulis: Sofyan
Editor: Sofyan