“Mereka bilang, You orang Indonesia tidak boleh macam-macam di sini.’ Gue bilang, ‘Gue macam-macam apa? Bro, apa yang gue perbuat sampai lo kayak gini?’ Dia sampai bilang, kalau bahasa kita ya, ‘Kalau gue dengar lo masih sekitar sini, Kuala Lumpur, Johor, sekitarnya, lo semua mati. Berkali-kali ya tanpa alasan yang jelas,” sambungnya.
Ian mengira dirinya dan para personel lain “dijebak” oleh orang-orang di sana. Sebab, mereka seperti digiring masuk ke dalam ruangan.
“Asumsi kami, itu memang sengaja dikondisikan. Karena selepas konser, kami digiring ke ruangan. Dia bilang, ada petinggi yang mau jumpa. Mereka nge-fans sama Radja. Ya kami maulah untuk diajak ke tempat itu untuk menunggu mereka datang.
Selepas 30 menit, saya tanya sama EO-nya, ‘Mana orang yang mau datang?’. Belum terjawab pertanyaan saya, langsung masuk segerombolan yang ancam-ancam kami itu,” ujar Ian.
Sementara itu, polisi Johor telah menerima laporan tentang ancaman pembunuhan tersebut pada Minggu (12/3) pagi.
Kepala Polisi Johor, Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan. Pihaknya sudah mengumpulkan keterangan dari korban.
Editor: Musa Bastara