BANJARBARU, Poros Kalimantan – Keseriusan Aditya Mufti Ariffin mengatasi menekan angka stunting, menjadikan Banjarbaru jadi daerah terendah level stunting di Kalimantan Selatan.
Informasi itu berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) sepanjang tahun 2023. Prevalensi stunting di KBanjarbaru berhasil ditekan hingga di level 12,4 persen.
Banjarmasin berada di urutan kedua dengan prevalensi 26,5 persen. Selanjutnya, Kabupaten Balangan dengan 33,4 persen.
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin mengucapkan terima kasih untuk semua yang terlibat dan berkontribusi dalam upaya penurunan stunting.
“Semoga kita bisa lebih maksimalkan lagi di tahun 2024 ini,” ucapnya saat dihubungi via telepon, Kamis (25/4/2024).
Keberhasilan ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Dengan segala rancangan sang wali kota, dimulai dengan pendataan yang dilanjutkan dengan merancang program-program spesifik dan efektif.