BANJARBARU, Poros Kalimantan – Bau amis dugaan pungutan liar, pemberian kupon antrean pengisian solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Simpang Empat Banjarbaru menyeruak. Pasalnya usai tak ada lagi antrean truk yang memadati jalan protokol, diduga para sopir yang akan mendapat kupon harus membayar senilai Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per kuponnya.
Petugas SPBU Simpang Empat, Ali saat ditemui wartawan mengatakan, Pengisian BBM Solar di SPBU Simpang Empat Banjarbaru kini tak lagi mengantre, di Jalan Ahmad Yani. Antreannya alihkan ke lokasi di Sungai Ulin, lalu metodenya dibagikan kupon kepada para sopir yang mengantre.
“Kami hanya mengisikan saja. Untuk pembagian kupon sudah diatur oleh pihak kepolisian, agar aman dan tidak terjadi kemacetan di jalan A Yani,” ungkapnya, Minggu (29/5/2022) siang.
Akunya, pengaturan antrean dengan kupon ini baru dilaksanakan dua pekan terakhir. Sebelumnya, pengisian solar ini dilakukan langsung, bahkan tak jarang antrean truk membeludak hingga ke Jalan Ahmad Yani dan membuat kemacetan.
“Karena itu dibuat menggunakan kupon dan antrean truk dipindah ke Sungai Ulin tembus Martapura,” tambahnya.
Ali menjelaskan, dalam sehari SPBU Simpang Empat ini mendapat jatah kuota solar 8 ribu liter. Dimana setiap sopir truk mendapat jatah 80 liter per hari. Hal ini berdasarkan ketentuan dari pertamina.
Salah satu Sopir Truk, Amang Rasyid mengaku kesulitan mendapatkan Solar, walupun metode antrean dengan kupon sudah diterapkan. Pasalnya pembagian kupon dan sopir yang mendapatkannya sudah dikondisikan oleh pihak Kepolisian.
“Pembagian kupon susah diatur, yang dapat kupon kebanyakan pelangsir. Untuk mendapatkan kupon, para sopir harus membayar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu,” bebernya.
Karena hal ini laj, dirinya saat ini mengisi solar truk di eceran. Pasalnya dirinya tak mendapat kupon antrean di SPBU Simpang Empat.
“Kami pernah diusir pihak Lantas Polres Banjarbaru saat mengantre hingga ke Jalan Ahmad Yani, karena dianggap mengganggu lalu lintas. Saat ini menggunakan kupon agar tidak macet. Hanya saja kami tidak pernah bisa mendapat kupon, karena memang ada permainan,” pedasnya.