HASIL PRODUKSI – Pengusaha Tamulawak Sani, Jumri menunjukan hasil produksi yang siap untuk dipasarkan diberbagai daerah. |
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Bulan Suci Ramadan,enjadi berkah bagi Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM) di Kabaupaten Banjar ini. Produksinya adalah minuman tradisional khas Martapura yang populer, Temulawak Sani.
Bahkan saking populernya, sang pembuat bisa menghabiskan 600 kilogram Gula pasir, produksinya pun meningkat menjadi ribuan liter perharinya.
Bagi warga Martapura tentu saja mengenalinya dan kalau sudah memasuki bulan ramadan, belum lengkap rasanya berbuka puasa kalau tidak dengan minuman manis ini.
Saat ditemui Poros Kalimantan di rumah produksi di Tanjung Rema Martapura Kabupaten Banjar, Pengusaha Tamulawak Sani, Jumri mengatakan, disaat Ramadan seperti inu produksi Tamulawak Sani meningkat dibandingkan hari biasanya.
“Kalau hari biasa produksinya hanya 50 sampai 100 liter. Tapi saat bulan puasa meningkat bisa sampai 3 ribu liter perharinya,” ungkapnya, Senin (11/5) pagi.
Dia mengungkapkan, peningkatan produksi tersebut, masih sedikit jika dibandingkan dengan sebelum wabah Virus Corona.
“Kalau sebelum ada Virus Corona kami bisa memproduksi hampir 10 ribu. Tapi semenjak ada virus ini produksi berkurang hingga 50 persen,” ungkap Jumri.
Dalam sekali produksi tambah Jumri, pihaknya bisa menghabiskan ratusan kilogram gula pasir dan beberapa ton temulawak.
“Sekali produksi saja bisa menghabiskan 600 kilogram gula dan 5 ton Temulawak. Bahan baku Temulawak tersebut langsung diambil dari Pengaron. Dalam pemasarannya, Selain Kabupaten Banjar, Temulawak Sani dipasarkan hingga ke Banjarmasin, Binuang dan Pelaihari Tanah Laut. Dengan harga jual eceran Rp 9 ribu perbungkus,” tuturnya.
Perlu diketahui, Jumri merupakan anak dari si pembuat Tamulawak Sani yakni Abdul Sani. Usaha ini merupakan usaha turun temurun keluarga mereka.(ari/zai)