BANJARBARU, Poros Kalimantan – Jangankan empat penulis, seratus pun bisa, begitu yang dikatakan HE Benyamine kala peluncuran buku Aghh, Jumat, (09/10/2020), di Ruang Saji Creative Space, Banjarbaru.
Sastrawan Banjarbaru ini menjadi salah satu penulisnya. Tiga lainnya adalah rekan pegiat sastra dan seni. Adalah Ananda Perdana Anwar, Gusti Setya Aryandi dan Hudan Nur. Dua tempat jadi lokasi peluncuran. Satu di Ruang Saji Creative Space. Satu lagi di Point Culture Mingguraya. Tempat di mana seni menggema di Banjarbaru.
Pernyataan HE Benyamin atau akrab disapa Bang Ben di awal paragraf dijelaskan kembali oleh Hudan Nur. Mengapa berempat. Mengapa memilih berkoalisi untuk menulis sebuah buku.
“Justru kami berempat memiliki gaya penulisan yang berbeda. Karena itulah berkolaborasi. Bukan karena memiliki kesamaan malahan,” jelasnya.
Sebelum berwujud buku seutuhnya, empat penulis ini memerlukan waktu tiga minggu. Untuk menyelesaikan naskah dan proses penyuntingan.
Waktu yang cukup singkat. Namun dapat dipastikan isinya sangat padat. Bagaimana tidak, semua penulis memiliki keunikannya sendiri. Dipadu dalam satu jilidan buku.