Mengapa berbicara tentang pemuda? sekedar diketahui, terangnya, sekarang pemuda dalam tanda kutip berada di garis merah.
“Yang artinya, 70 persen kasus masuk dalam pengadilan kita ini, adalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Sebagian besar dilakukan oleh para pemuda kita,” bebernya.
Hal ini tentu harus ada langkah kongkrit dari pemerintah daerah. Bagaimana caranya pemuda-pemuda di Kabupaten Banjar bisa menjadi pemuda yang berharga.
Dikatakannya lebih jauh, berbicara tentang pemuda juga harus berbicara tentang ekonomi dan peluang kerja.
”Misalkan saja, bagaimana mereka bisa bertarung dalam dunia ini, meskipun tanpa penddikan yang bagus, tanpa ekonomi yang disupport oleh pemerintah. Menurut saya, pemerintah daerah sangat acuh kepada para pemuda di Kabupaten Banjar,” ungkapnya.
Untuk anggaran kepemudaan ini. Tahun depan kita akan mulai rancang anggaran tersebut. Pertama target kita akan mengembalikan Gedung Pemuda yang sekarang dipakai oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banjar, akan kita kembalikan lagi menjadi Gedung Kepemudaan.
“Biar KNPI Kabupaten Banjar berkantor di sana. Bahkan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kabupaten Banjar pun akan siap membantu,” tuturnya. (ari/and)