MARTAPURA, Poros Kalimantan – Tepatnya pada 15 Februari 2021 tadi, Dinas Peteranakan dan Perkebuanan (Disnakbun) Kabupaten Banjar secara langsung meninjau beberapa area perkebunan warga yang terdampak akibat banjir melanda, yang terjadi mulai Desember 2020 hingga Januari 2021 tadi.
Peninjauan area perkebunan ini salah satunya tertuju di Desa Lok Tunggul, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar.
Demikian disampaikan Kepala Disnakbun Kabupaten Banjar Dondit Bekti kepada awak media. Ia mengatakan, dari hasil peninjauannya di Desa Lok Tunggul, Kecamatan Pengaron, didapati seluas 252 Hektare perkebunan kopi milik warga terendam banjir.
“Dari 252 Hektare luas lahan perkebunan kopi tersebut, diperkirakan kurang lebih sekitar 16 Hektar perkebunan kopi mati hingga diperlukan peremajaan. Lalu seluas 236 Hektare perkebunan kopi lainnya, perlu dilakukan intensifikasi atau pemupukan,” kata Dondit, Selasa, (2/3/2021).
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, lanjut Dondit, beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Pertanian (Kementan) mengkoordinasikan terkait kerugian yang menimpa perkebunan petani akibat terdampak banjir tersebut.
Sebelumnya diwartakan, akibat banjir yang melanda di 19 kecamatan yang berada di Kabupaten Banjar, diestimasikan total kerugian di sektor peternakan dan perkebunan oleh Disnakbun Kabupaten Banjar, sebesar Rp 39 miliar lebih.
Di mana kerugian di sektor peternakan sebesar Rp. 57 miliar lebih dan di sektor perkebunan sekitar Rp. 34 miliar lebih. []
Penulis: Ari Sukma Setiawan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar