JAKARTA, Poros Kalimantan – KPU kabarnya kembali mengalami kebocoran data. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menyelidiki.
Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber), Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar menuturkan dugaan kebocoran data ini diketahui pihaknya dari hasil patroli siber.
Menurutnya, kini Tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) tengah menyelidiki dugaan kebocoran ini.
“Saat ini Tim CSIRT sedang koordinasi langsung dengan KPU untuk berkoordinasi sekaligus melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Sebelumnya, viral beredar ‘threat actor’ bernama Jimbo membobol data pemilih dari KPU dan menjual data tersebut.
Setelah 105 juta pemilih dikabarkan bocor September 2020, kini jumlahnya bertambah jadi 204 juta atau dua kali lipat.