PELAIHARI, Poros Kalimantan – Warga Desa Galam, Kecamatan Bajuin, Tanah Laut berencana membangun masjid. Tahapannya sudah land clearing.
Diperkirakan, anggarannya Rp1,5 miliar. Pemkab Tanah Laut menyumbang Rp300 juta. Lumayan. Tinggal 80 persen anggaran lagi. Lalu sisanya bagaimana?
Caranya, dengan swadaya. Lewat penggalangan dana, warga berharap anggaran nantinya terkumpul.
Tak tanggung-tanggung. Acara digelar selama 3 hari.
Hari pertama, digelar pertunjukan seni bela diri kuntau di Lapangan Desa Galam RT 6. Sejumlah perguruan silat meramaikan.
“Selain menggalang dana, pertunjukan kuntau ini juga bertujuan menghibur warga sekaligus melestarikan warisan nenek moyang di daratan Kalimantan Selatan,” kata Kepala Desa Galam, Dwiyono pada Poros Kalimantan, Minggu (1/7/2023) pagi.
Hari kedua, terdapat ceramah agama serta pertunjukan kesenian Madihin oleh Amang Syahran dari Pelaihari. Juga warung amal sebagai bagian dari penggalangan dana.
Hari terakhir, dilaksanakan Tabliq Akbar bersama KH Bahrin Jamil dari kota Barabai. Serta maulid habsyi oleh kelompok Al Fatih dari Desa Galam.
Camat Bajuin, Wisnu Kuntarto mengapresiasi upaya panitia atas kolaborasi penggalangan dana ini.
“Konsep kolaborasi ini membantu menciptakan terobosan dalam pengelolaan yang efektif, efisien, dan tentunya transparan,” ujarnya.
Sekadar informasi, masjid yang akan dibangun diberi nama Mujahidin. Bahkan diperkirakan, masjid ini akan menjadi masjid terbesar di daerah Desa Galam.
Rencananya, penanaman batu pertama tanda dimulainya pembangunan akan dilakukan langsung oleh Bupati Tala.
Reporter : Tung
Editor : Musa Bastara