PELAIHARI, Poros Kalimantan – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan kini mulai menaruh perhatian pada pengelolaan perpustakaan di kabupaten/kota. Tak terkecuali Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Tanah Laut.
Kepala Dispersip Kalsel, H Nurliani melalui Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan, Wildan Akhyar mengatakan, pengelolaan perpustakaan harus selalu dikembangkan.
“Secara kelembagaan, perpustakaan juga harus punya infrastruktur yang memadai, yang ditentukan kemudian dengan akreditasi,” katanya, di sela roadshow pengelolaan perpustakaan di aula Dispusip Tala, Senin (19/6).
Menurut Wildan, dengan terpenuhinya infrastruktur, maka akan membuat masyarakat kian tertarik berkunjung ke perpustakaan.
Dalam hal ini, ia memuji komitmen Dispusip Tala dalam meningkatkan minat baca.
“Selain juga (Dispusip Tala) punya gedung bagus,” puji Wildan.
Perpustakaan Desa: Minat Baca Rendah
Dalam acara pembinaan yang dihadiri 50 orang tersebut, Harniyatun curhat. Ia merupakan pengelola perpustakaan di Desa Gunung Raja, Kecamatan Tambang Ulang, Pelaihari.
Ia bercerita, sejak 2019 membangun perpustakaan desa bersama tiga teman. Lebih 1000 buku jadi koleksi perpustakaan. Namun minat pengunjung begitu rendah. “Sehari bahkan ada tidak sama sekali,” ujarnya.
Menurut dia, kesadaran pentingnya membaca di desanya masih minim. Dalam sepekan saja, misalnya, jumlah pengunjung bisa dihitung jari.
“Yang datang juga paling lihat buku bergambar sebentar. Selebihnya main HP,” tambahnya.
Diakuinya, pengelolaan perpustakaan sendiri masih manual. Contoh, peminjam buku hanya dicatat nama dan nomor kontaknya. Tidak menggunakan perangkat digital. “Kami belum punya,” akunya.
Reporter : Tung
Editor : Musa Bastara