BANJARBARU, Poros Kalimantan – Bidang Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarbaru menyisir beberapa masjid. Tujuannya, memeriksa kesehatan daging kurban.
Tim pemeriksa dibagi jadi 7. Masing-masing memeriksa hewan kurban di masjid-masjid yang melaksanakan kurban di Banjarbaru.
Dalam metodenya, daging diperiksa setelah pemotongan. Bagian paling utama yang diperiksa adalah hati.
Alasannya, pada bagian hati sapi acap ditemui cacing. Sehingga daging masuk kategori tak layak konsumsi.
“Dalam pemeriksaan tadi, 3 ekor hewan kurban ditemukan ada cacingnya di salah satu masjid,” ucap Kabid Peternakan DKP3 Banjarbaru, Drh. Yohana, Kamis (29/6) pagi.
Menyikapi hal ini, Yohana menyarankan daging kurban tersebut agar dimasak dengan cara direbus.
“Kalau yang rusak sekali akan kami buang. Tapi kami sarankan jangan dibuat sate. Bisa dimasak seperti rendah dan direbus lama sampai cacingnya mati,” jelasnya.
Di samping itu, DKP3 Banjarbaru juga mencatat barcode sapi. Ini merupakan instruksi langsung dari Kementerian Pertanian RI.
“Semua sapi yang ada barcode-nya harus kami catat karena di sistem harus kami matikan. Ini supaya nanti barcode-nya tidak dipakai sapi lain,” tutup Yohana.
Reporter: Putri Nadya Oktariana
Editor: Musa Bastara