Irianto pun menambahkan, program ini memiliki tujuan untuk melayani masyarakat. Bersyukur oleh Pemerintah Pusat, program tersebut mendapatkan apresiasi dan masuk dalam top 99 KIPP. “Ini memotivasi bagi kita semua untuk terus berinovasi. Utamanya dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Kepala Biro Organisasi Sekretariat Provinsi Kaltara Abdul Madjid menambahkan, ada tiga kategori inovasi pelayanan publik dalam kompetisi ini. Yakni kategori kelompok umum, replikasi dan khusus. Kaltara dengan inovasi pelayanan publik Dokter Terbang masuk dalam kategori kelompok umum.
Diungkapkan, sebanyak 2.250 proposal inovasi pelayanan publik dinyatakan lolos seleksi administrasi. Kemudian oleh tim evaluasi menyerahkan hasil penilaian kepada tim panel independen melalui sekretariat berupa nominasi Top 99 Pelayanan Publik 2020 dan kelompok khusus KIPP 2020 sebanyak 229 proposal. Dari 229 proposal yang telah dinilai, Tim Panel Independen memilih Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dan 15 Finalis Khusus KIPP 2020. “Nantinya, Top 99 Inovasi Pelayanan Publik ini kemudian akan diseleksi lagi menjadi Top 45. Di mana seleksi dilakukan dengan cara wawancara dan presentasi dari para innovator di hadapan Tim Panel Independen,” kata Abdul Madjid didampingi Kasubbag Inovasi dan Pelayanan Publik Ripka Dian Megawati.
Seperti tahun lalu, lanjutnya, wawancara dan presentasi program invoasi jemput bola Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan untuk wilayah Perbatasan (SiPelandukilat) dilakukan langsung oleh Gubernur (H Irianto Lambrie) di hadapan Tim Panel Independen. “Alhamdulillah, waktu itu invoasi dari Kaltara yakni Sipelandukilat terpilih meraih penghargaan Top 45 inovasi pelayanan publik dari oleh Wakil Presiden RI, Bapak Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla,” katanya. Atas raihan tersebut, tak hanya piala penghargaan, Pemprov Kaltara mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 7,2 miliar.(don)