Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat meninjau layanan pengobatan gratis melalui program Dokter Terbang di Sebatik, Maret lalu |
TANJUNG SELOR, Poros Kalimantan – Setelah tahun lalu, program pelayanan pendudukan di wilayah perbatasan dan pedalaman (Si Pelandukilat) berhasil masuk Top 45 inovasi pelayanan publik, tahun ini program inovasi lain yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) kembali masuk mendapatkan penghargaan serupa. Adalah program ‘dokter terbang’ yang masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020.
Hasil kompetisi ini diumumkan berdasarkan surat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Nomor: B/153/PP.00.05/2020, tentang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020 dan 15 Finalis Kelompok khusus Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2020.
Pada tingkat provinsi, ada 9 provinsi yang masuk dalam nominasi itu. Beberapa provinsi ada yang inovasinya lebih dua masuk. Yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng). Dari Kalimantan, ada tiga provinsi. Yakni Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Barat (Kalbar), dan Kaltara.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menyampaikan apresiasi atas keberhasilan inovasi ini masuk nominasi top 99 KIPP 2020. Gubernur juga memuji, sekaligus berterima kasih atas kinerja semua tenaga kesehatan dan pihak terkait yang terlibat dalam program dokter terbang ini.
Disampaikan, ide dokter terbang ini muncul dari dirinya. Yaitu bermula ketika melakukan kunjungan ke wilayah pedalaman dan perbatasan. Dimana ia kerap mendapat keluhan soal sulitnya mendapatkan layanan kesehatan. Utama layanan lanjutan, seperti dokter spesialis dan lainnya. “Alhamdulillah, gagasan ini ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan. Dan sudah berjalan sejak 2014 sampai sekarang. Manfaatnya cukup besar bagi masyarakat,” kata Gubernur.