BANJARBARU, Poros Kalimantan – Gunjingan tambang rakyat di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru masih berlanjut.
Sejak ditutup 20 hari lalu, kini masyarakat sekitar mengaku kehilangan mata pencaharian.
Terlebih profesi di kawasan Cempaka, masyarakatnya didominasi pekerja tambang pasir.
Merasa keberatan, akhirnya mereka mendatangi DPRD Banjarbaru untuk meminta solusi.
“Saat ini tambang pasir kami diistirahatkan sementara, karena dampak dari adanya tambang batu bara dan galian C di Banjarbaru,” ucap perwakilan penambang rakyat Cempaka, H. Mauzan, Jumat (3/2) sore.
Mauzan mengeluh. Sebab semenjak tambang pasir ditutup, ia harus memutar otak. Ada dapur yang dibikin ngepul.
“Penghasilan dikasihkan ke anak dan istri. Biar bisa belanja, beli beras, operasional untuk solar juga ada,” ujarnya.
Maka dari itu, denga adanya rapat dengan pendapat (RDP) ini dirinya berharap. Aspirasi masyarakat mengenai nasib tambang rakyat di sana bisa segera menemukan jalan tengah.