BATULICIN, Poros kalimantan – Menurut survei, Nilai Tukar Petani (NTP) dengan biaya produksi dan barang tahun 2023 di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) cenderung stabil.
Hal ini diketahui usai digelar ekspose NTP antar Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (Diskominfosp) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Tanbu, Jumat (26/1/2024) kemarin.
Kepala BPS Tanbu, Ihsan Nulhakim menjelaskan bila NTP adalah salah satu indikator mengukur tingkat kesejahteraan petani, sekaligus mengukur tingkat kemampuan produk (komoditas) yang dihasilkan atau yang dijual petani.
“Ada tiga cakupan sub sektor yang menjadi bidang pendataan di Tanbu, yakni pertanian tanaman pangan, perkebunan rakyat, dan perikanan tangkap oleh nelayan,” paparnya.
Hasil survei 2023, NTP tertinggi di Tanbu berada pada bulan Desember dengan 123,03. Sedangkan terendah pada bulan Juli 2024 dengan 110,73.
Rata-rata NTP tahun 2019 pada posisi 101,81, tahun 2020 di posisi 106,80, tahun 2021 di posisi 118,68, tahun 2022 posisi 115,74, dan tahun 2023 pada posisi 116,54.
“NTP 2021 dan 2023 artinya lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Adapu NTP di Tanbu sendiri setiap tahunnya sangat dipengaruhi oleh perkebunan rakyat.
“Karena itu, kita perlu menjaga stabilitas harga yang diterima oleh petani dari hasil produksi mereka,” pungkasnya.
Reporter : Ahmad Maulana
Editor : Musa Bastara