BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kalsel mencatatkan nilai transaksi lebih dari Rp 500 juta dalam 3 hari pelaksanaan di Banjarmasin.
Hal ini disampaikan Sekda Kalsel Roy Rizali Anwar usai penutupan Gernas BBI di Banjarmasin, Minggu (24/7/22) sore.
“Alhamdulillah selama 3 hari pelaksanaan Gernas BBI tercatat transaksi 500 juta lebih baik online maupun offline,” sebutnya
Dengan nilai tersebut, Sekdaprov percaya bahwa potensi produk buatan tanah air dapat memberikan nilai tambah positif bagi peningkatan perekonomian Kalimantan Selatan.
Roy menilai, Gernas BBI, merupakan sarana penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk mensosialisasikan ajakan penggunakan produk lokal.
Kemudian, digitalisasi dalam perdagangan produk UMKM sudah menjadi keharusan, agar pelaku usaha mampu beradaptasi dengan kondisi pasar.
“Untuk itu, harus mampu mengubah pengelolaan bisnis dari praktik konvensional ke modern,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, Digitalisasi bukan hanya menggunakan teknologi untuk menjual produk. Namun juga mengatur keuangan, memantau arus kas, pembayaran dan memperoleh bahan baku secara daring,
“Dengan begitu digitalisasi berperan penting bagi berjalannya proses bisnis UMKM secara keseluruhan,” imbuhnya.
Dalam penutupan juga hadir Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Ketua Harian Gernas BBI Rudi Hartono serta sejumlah pejabat lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Penulis: Sofyan
Editor: Sofyan