“Semoga menjadi inspirasi bagi generasi milenial untuk terus berinteraksi dengan Al-Qur’an. Insyaallah kalau dekat dengan Al-Qur’an, Allah akan mudahkan semuanya,” tambahnya.
Penjelas (pensyarah) dalam regu ini, Tanisa Aziza Fitria mengaku puas dengan penampilan timnya dalam babak final. Tanisa mengaku, salah satu hambatan yang dialami sebelum tampil adalah keterlambatan naskah.
“Alhamdulillah semua bisa diatasi. Tentu ini berat dukungan seluruh pihak, terutama pelatih dan orang tua,” terang mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amuntai ini.
Nurul Amira yang bertindak sebagai saritilawah dalam regu ini menambahkan, salah satu langkah terpenting adalah konsistensi. “Sering berlatih dan melakukan arahan pelatih,” pungkas Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Lambung Mangkurat ini.