BANJARBARU, Poros Kalimantan – Geopark Meratus tengah disiapkan jadi situs warisan dunia.
Pada Oktober 2023 nantinya, geopark yang meliputi 54 geosite ini bakal diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGG) untuk diteliti.
Sebelumnya, Badan Pengembangan Geopark Meratus sendiri melakukan sejumlah evaluasi. Di antaranya pertimbangan aksesibilitas, visibilitas, fasilitas dan kesiapan masyarakat.
Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana menyebut, pihaknya sudah memasang panel papan informasi di 54 geosite tersebut.
“Soal rute, gak mungkin kami kerjakan semuanya. Kami akan memilih masing-masing rute lokasi khusus atau prioritas. 54 site itu dibagi jadi 4 rute,” jelasnya, Senin (3/7/2023).
Empat rute itu meliputi rute utara, selatan, timur dan barat. Pada rute utara meliputi Loksado, Kelayangan Dadang dan pertambangan kuno.
Rute timur ada Riam Kanan, Desa Balangaian. Sementara rute selatan melingkupi pendulangan Intan Pumpung dan Cempaka. Lalu rute barat, ada Sungai Jingah, Pulau Curiak dan Lok Baintan.
Soal Pasar Terapung di Lok Baintan, Hanifah meminta pemerintah turun tangan membangkitkan geliatnya
“Pemerintah harus cari cara bagaimana agar jualan di Pasar Terapung itu juga ada yang kekinian, sesuai minat anak muda sekarang,” ujarnya.
Dalam hal ini, ia ingin geosite juga memberikan dampak pada ekonomi. Khususnya UMKM.
Hanifah berharap, anggaran perubahan nantinya dapat alokasi anggaran dari pemerintah guna penyelesaian.
Reporter : Andra
Editor : Musa Bastara