JAKARTA, Poros Kalimantan – Produksi rokok pada Januari 2023 menurun drastis. Ini sejalan dengan pola historisnya dan sebagai dampak kenaikan cukai di awal tahun.
Produksi rokok pada Januari 2023 mencapai 15,6 miliar batang. Jumlah tersebut turun 1,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Desember 2022, produksi rokok anjlok 42,2%.
Penurunan produksi pada Januari ini terbilang drastis. Ini menjadi yang terendah sejak tiga tahun terakhir.
Dilansir dari CNN Indonesia, diketahui pemerintah menaikkan tarif CHT rata-rata sebesar 10% efektif per 1 Januari 2023. Harga Jual Eceran (HJE) juga dinaikkan.
Kenaikan tarif cukai dan HJE membuat produsen sigaret mulai mengerek harga. Sehingga pembeli pun mesti merogoh kantong lebih dalam.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan. Salah satu alasan kenaikan cukai adalah untuk menurunkan prevalensi merokok.