BANJARBARU, Poros Kalimantan – Orang tua anak dibawah umur yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh R (50) oknum dokter di Kota Banjarbaru, akhirnya angkat bicara. Mengisahkan tentang kejadian yang dialami anak perempuan mereka.
Saat ditemui Poros Kalimantan, Kamis (13/1/2022) malam, melalui salah satu kerabatnya, orang tua korban menerangkan, bahwa pihaknya baru mengetahui kejadian tersebut, beberapa bulan sebelum kasus ini dilaporkan ke kepolisian.
Kerabat dekat korban, Samar menerangkan, kejadian pelecehan yang dialami anak perempuan dibawah umur ini, sudah berlangsung selama dua tahun, sejak 2019 silam.
“Kecurigaan orang tua muncul saat korban tidak mau ditinggal di rumah sendirian. Katanya takut jika nanti ada Om R (Pelaku). Mulai saat itu, korban mulai bercerita terkait pelecehan seksual yang dialaminya,” terangnya penuh emosi.
Akunya, beberapa waktu orang tua korban masih menyembunyikan hal tersebut. Berharap kejadian sama tidak kembali terulang terhadap anaknya.
Namun pada Bulan Juli 2021 lalu, keanehan-keanehan timbul dari gelagat pelaku R (50). Pelaku yang diketahui tidak pernah sebaik itu dengan kelurga korban, tiba-tiba sering datang membawakan nasi. Sedangkan jarak rumah pelaku lumayan jauh.
“Mungkin pelaku mengira di rumah tidak ada orang di rumah karena orang tua korban bekerja. Namun sang ibu saat itu kebetulan ada di rumah dan terbongkarlah kejadian tersebut,” bebernya.
Samar mengakui, usai kejadian tersebut Pelaku Oknum Dokter R (50) ini kemudian sempat disidang secara kekeluargaan, dan R mengakui kelakuan bejatnya tersebut.
“Sebenarnya kejadian yang dialami korban ini terjadi beberapa kali selama dua tahun, tidak hanya empat kali saja,” tuturnya.