BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kampung Pelangi diinisiasi oleh Walikota Banjarbaru 2016-2020, Almarhum Nadjmi Adhani. Pada tahun 2017 lalu, Kampung Pelangi mulai diperkenalkan. Inspirasinya berasal dari Kampung Warna-warni di Malang. Kampung Pelangi di Banjarbaru memuat gabungan RT dan RW dari dua Kelurahan. Yaitu Kelurahan Guntung Paikat dan Kemuning.
Salah satu program Kota Banjarbaru pada saat itu adalah menghisupkan kampung tematik. Kampung Pelangi hanya satu diantara kampung tematik di Banjarbaru selain yang terkenal lainnya seperti Kampung Purun ataupun Kampung Pejabat.
Daya tarik dari Kampung Pelangi selain warna-warninya ialah, kampung ini berada di sepanjang bantaran Sungai Kemuning. Memungsikannya sebagai pendorong wisata di lokasi tersebut adalah satu diantara solusi yang diberikan untuk meningkatkan wisata.
Dimaksudkan sebagai wisata ruang terbuka hijau untuk kunjungan orang bersantai. Maka fasilitasnya ada tempat bermain, wifi taman hingga bangku istirahat. Selain itu, tempatnya yang dilalui sungai, membuat Kampung Pelangi jadi lokasi pemancingan.
Adanya tempat baru yang bernuansa unik di Banjarbaru ini memang sangat menarik perhatian masyarakat. Terlebih, lukisan dan mural yang ada di dinding dan rumah warga juga menjadi spot berfoto bagi pengunjung. Namun itu beberapa tahun yang lalu.
Ketua RT 03 RW 01 Kelurahan Guntung Paikat Kampung Pelangi, Farid Maulana mengatakan bahwa kunjungan sudah tak lagi ramai seperti dulu kala.
“Kini, apalagi pandemi sudah mulai jarang dikunjungi. Ada aja, tapi tak seramai dulu,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, warna-warna yang menghiasi Kampung Pelangi seiring berjalannya waktu juga telah mulai memudar. Tak secerah dulu lagi. Farid menambahkan, pengecatan pun hanya di tahun 2017 dulu saja. Tak ada pembaharuan lagi.
Wilayah RT yang diketuai Farid berada di Barat ujung Kampung Pelangi. Menuju ujung satunya, ada RT 02 RW 03 Kelurahan Guntung Paikat, Tarno.
Tarno sangat bersemangat menceritakan sejarah dari Kampung Purun. Mulai dari dulu kondisinya yang terkesan kumuh. Hingga kini berubah sudah lebih baik.