Bahkan, jika pasokan dari IPA Banjarbakula lancar, kemungkinan tidak lagi menggunakan intake milik sendiri.
Sebab, jika dikalkulasikan, dengan tidak menggunakan intake sendiri maka bisa mengefisieni anggaran, terutama untuk pembayaran listrik yang mencapai ratusan juta perbulan. Karena itu, pihaknya perlu menganalisa dulu bagaimana kemampuan SPAM Banjarbakula.
“Apabila dinilai lancar dan cepat dalam penanganan, kemungkinan intake sendiri bakal dihentikan”, ujarnya.
Syaiful menjelaskan, saat ini Kebutuhan air untuk masyarakat Banjarbaru dan Kabupaten Banjar belum tercukupi. Karena sejauh ini PDAM Intan Banjar masih memanfaatkan air curah dari IPA Pinus 1, dengan 150 liter per detik, dan 200 liter per detik dari intake sendiri.
Perlu diketahui, saat ini pihak Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah (PPPW) Kalimantan Selatan, sedang menyelesaikan pembangunan IPA Pinus 2 tersebut. []
Penulis: Wahyu Aji Saputra