PELAIHARI, Poros Kalimantan – Zainal Abidin sudah mematangkan pilihannya. Bertahun-tahun berkutat di dunia jurnalistik, kini ia menjabat jadi anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tanah Laut.
Ia memulai karirnya sebagai jurnalis di Radar Banjarmasin tahun 2015. Lalu di tahun yang sama, ia hijrah ke TVRI Kalsel sebagai kontributor.
Pertama kalinya ia terjun di dunia pemungutan suara pada tahun 2018.
Kala itu ia menjabat sebagai ketua panwaslu kecamatan (panwascam) di Bati-Bati. Momentumnya pemilihan kepala daerah. Kemudian berlanjut Pemilu di tahun 2019.
“Kendala selama di Panwascam pasti ada, tapi untungnya bisa diatasi,” katanya, Senin (21/8) pagi.
Nyali Zainal meningkatkan diri ke jenjang Bawaslu patut diacungi jempol. Ia harus menguras pikiran dan tenaga.
Selain siap dengan segala urusan administrasi, ia juga dituntut belajar mengenai Undang-Undang yang mengatur Pemilu dan serba-serbi pengetahuan umum.
Kadang nyali ciut melihat kompetitor yang potensial. Tapi ia tak goyah. Usahanya membuahkan hasil.
Dengan jabatan baru ini, ia terpaksa menanggalkan profesinya sebagai jurnalis. Hal ini sudah diatur dalam surat pengumuman Bawaslu pusat.
Zainal saat ini bersiap memantapkan diri mengikuti pelantikan sebagai komisioner Bawaslu se-Indonesia. Bertempat di Pullman Hotel Jakarta Central Park, Jalan LetJend S Parman Kav 28, Grogol, Jakarta.
Ia berpendapat, perpolitikan di Tala kini cukup kondusif. Namun, pengawasan dapat terus dilakukan agar mencapai pemilu yang jujur dan adil, serta bebas dari politik uang.
“Harapannya, pemilu tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan damai,” pungkasnya.
Reporter : Tung
Editor : Musa Bastara