BERI KETERANGAN – Kepala Dinas Kesehatan, sekaligus Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjar, dr Diauddin memberikan keterangan kepada Poros Kalimantan. |
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Keakuratan data Rapid Test kit untuk uji cepat pengecekkan Virus Corona (Covid-19) ternyata keakuratan datanya hanya 40 persen saja.
Hal ini disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru Bicara Gugus Tanggap Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjar, dr Diauddin, Senin (18/5).
Dia mengatakan, bahwa untuk keakuratan terhadap hasil uji Rapid Test hanya 40 persen saja.
“Keakuratan hasil uji Rapid Test ini hanya mencapai 30 hingga 40 persen saja. Meskipun dari hasil reaktif, itu reaktif palsu,” bebernya kepada Poros Kalimantan, Senin (18/5) tadi.
Diterangkannya, dikatakan reaktif palsu karena dari hasil Rapid Test ini hanya menemukan gejala yang mirip dengan gejala seorang yang terpapar Virus Corona (Covid-19).
“Seperti, batuk, demam, sakit tenggorokan, sesak nafas dan sebagainya. Oleh karena itu, masyarakat yang di Rapid Test dan mendapatkan hasil reaktif, tidak perlu panik,” terangnya.
Ditambahkannya, apabila hasilnya reaktif, tentu akan diperiksa kembali dengan melakukan hasil swab terlebih dahulu. Hal ini untuk memastikan apakah memang benar positif Covid-19, atau hanya gejala yang mirip saja.
“Oleh karenanya, hasil dari uji Rapid Test ini apabila reaktif bisa dikatakan reaktif palsu,” tutupnya.(ari/zai)