Mekar dan berkembangnya usaha Rini membuatnya dapat memperkerjakan orang-orang. Bersamanya, ada 9 orang yang memproduksi amplang. Ia juga menjelaskan bahwa dalam satu bulan, 5000 pcs yang didistribusikan ke retail dan langganan.
Jumlah tersebut menurutnya dapat memenuhi pesanan hingga 250 outlet.
Dengan banyaknya produksi dan pasar yang kian luas, kini awal tahun depan amplang akan mencoba memasuki pasar internasional.
Rini menuturkan dengan kerjasama yang terjalin dengan Bank Indonesia sebagai pembinanya, beberapa negara sudah siap menerima amplang asal Kalsel.
“Ada kesiapan menerima dari Negara Qatar dan Thailand. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada negara lainnya lagi,” bebernya.
Rini juga merasa bahwa sepak terjangnya selama ini tidak lepas dari peran iwapi. Dengan jalinan organisasi di dalamnya ia mampu berkembang.
“Kebetulan saya Ketua Ranting Iwapi Banjarbaru Utara, melalui Iwapi saya bisa berkembang sampai saat ini. Melalui peran Iwapi meningkatkan usaha UMKM bagi pengusaha wanita mandiri.”
Dengan perkembangan tersebut, Rini Amplang memiliki omzet usaha hingga Rp 80 sampai Rp 100 juta per bulan. Dan itu masih belum termasuk nantinya di tahun 2021 yang rencananya akan diekspor ke luar negeri. (why/and)