Diakuinya, Bank dengan jaringan terbesar dan tersebar di Indonesia ini selalu berupaya menjaga kualitas KUR yang disalurkannya, agar konsisten terjaga dengan baik. Per September 2021, BRI mencatat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sekitar 1,16 persen. Sektor produksi mendominasi penyaluran KUR BRI dengan komposisi mencapai 58 persen.
“Dengan jaringan terbesar dan tersebar, serta didukung oleh human capital yang handal dan berpengalaman, kami optimistis mampu menyalurkan KUR sesuai dengan nilai yang telah dialokasikan pemerintah untuk 2021, yakni sebesar Rp 195 triliun,” bebernya.
Selain itu akunya, selama masa pandemi dua tahun terakhir ini pemerintah telah mengimplementasikan sejumlah program kebijakan KUR dan pembiayaan bagi UMKM. Salah satunya pemberian subsidi suku bunga tambahan sebesar 3 persen pada 2021, sehingga menjadi hanya 3 persen sampai akhir 2021.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen, bertujuan untuk membantu sektor UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Adanya penambahan subisidi bunga KUR, Airlangga berharap dapat menaikkan angka pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, anggaran KUR ditingkatkan dan saat ini sudah mencapai Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun dengan bunga 3 persen,” jelas Airlangga.
Editor : Zepi Al Ayubi