JAKARTA, Poros Kalimantan – BRI menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkembangkan Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya pada masa pandemi Covid-19. Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan kepada masyarakat, BRI mampu menjadikan KUR sebagai salah satu stimulus yang tepat dari pemerintah, untuk menyelamatkan para pelaku UMKM di masa pemulihan ekonomi akibat krisis pandemi Covid-19.
Hal senada disampaikan ekonom senior Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Adiningsih. Dia mengatakan, bahwa bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara), berperan strategis dalam penyaluran KUR untuk pemulihan ekonomi nasional.
KUR menurutnya adalah salah satu program pemerintah, yang berperan dalam menopang ketahanan ekonomi nasional, di tataran pelaku ekonomi akar rumput seperti UMKM. Dimana porsinya mencapai 90 persen lebih dari total pelaku usaha nasional.
“KUR sangat berperan untuk ketahanan pelaku usaha di masa pandemi Covid-19 ini. Tidak semua bank tertarik, tapi sebagian besar anggota Himbara, seperti BRI terlibat aktif,” Sri Adiningsih menjelaskan.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengungkapkan, pencapaian realisasi KUR selama masa pandemi pada 2020 adalah sebesar Rp 198,53 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan 2019 yang nilainya mencapai sekitar Rp 140,1 triliun. Sejak Januari hingga September 2021, penyaluran KUR telah mencapai 63 persen dari target tahun ini yang nilainya sebesar Rp 285 triliun.
“BRI sebagai bank yang fokus pada segmen UMKM, memimpin penyaluran KUR secara nasional dengan angka tertinggi. Hingga posisi September 2021, BRI mencatat realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 139,87 triliun kepada 4,8 juta nasabah. Angka realisasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penyaluran KUR oleh BRI sepanjang 2020 lalu, yakni sebesar Rp 138,54 triliun,” jelas Catur.