BELUM DIBUKA – Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel, samlai Juni ini belum dibuka untuk umum. |
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Usai pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memasauki masa transisi tahap Normal Baru ‘New Normal’. Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan, belum memastikan kapan dibuka kembali untuk umum.
Hal ini disampaikan, Kepala Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel, Ikhlas Budi Prayogo kepada Poros Kalimantan, Minggu (14/6) siang.
BERI KETERANGAN – Kepala Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel, Ikhlas Budi Prayogo memberikan keterangan kepada Poros Kalimantan. |
“Meskipun sudah dalam masa transisi menuju New Normal, sesuai dengan protokoler kesehatan Covid-19, belum bisa memastikan kapan akan dibuka kembali,” ungkapnya.
Diterangkannya, penutupan Museum yang berada di Jalan A Yani KM 34,5 Kota Banjarbaru ini guna memutus mata rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19). Dimana sudah ditutup sejak bulan Maret 2020 lalu.
“Terhitung mulai 23 Maret 2020 hingga saat ini, kita masih menunggu kepastiannya dari pusat bagaimana. Ini juga tergantung dari prespektif Pendidikan dan Kepariwisataan. Jika sudah normal, kemungkinan Museum akan dibuka kembali,” terangnya.
Ditambahkannya, karena Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikan benda, bangunan dan struktur Cagar Budaya kepada masyarakat.
Yang merupakan bukti material hasil budaya dan lingkungan. Dimana mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi, serta pariwisata.
“Tentu hal ini akan terus diperkenalkan dan disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali untuk kepentingan studi banding,” terangnya.
Museum sebagai peran dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan nasional yang menjadi jati diri bangsa. Sehingga dirinya berharap, situasi seperti ini kembali normal.
“Saya berharap bisa kembali normal, agar Museum juga bisa terus mengedukasi masyarakat, bahwa Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel juga sebagai ikon Kalsel,” tutupnya.(ari/zai)