Poros Kalimantan – Tepat hari ini, atau Kamis, (30/11/2023) Tapin berumur 58 tahun. Tidak muda dan juga terlalu tua untuk berdirinya sebuah Kabupaten.
Sudah banyak prestasi yang diraih Tapin telah dicatatkan. Namun, rasa-rasanya resolusi untuk Tapin kedepan akan jauh lebih menarik dibahas ketimbang prestasi yang telah lalu.
Menjawab hal tersebut, Poros Kalimantan telah melakukan wawancara khusus dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin Dr. H. Sufiansyah, Sip, M. AP.
Seorang pejabat yang memiliki latar belakang mumpuni. Magister dibidang Administrasi Publik dan Doktor ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang.
Ayah dari tiga orang anak itu juga telah menelurkan setidaknya lima judul buku. Dinamika proses politik anggaran dua jilid, Politik anggaran daerah, Dilema birokrasi dan demokrasi. Terakhir Buku ideologi dan demokrasi.
Dia juga menjadi pengajar di tiga institusi pendidikan berbeda hingga hari ini. Dosen Magister Manajemen STIE Banjarmasin, Pengajar Magister Administrasi Publik dan Magister manajemen ULM. Kemudian Dosen politeknik Syekh Salman Alfarisi.
Bagian yang paling penting dari itu semua. Apa yang ditawarkannya guna mengatasi masalah-masalah yang terjadi di tengah masyarakat hari-hari ini.
Pengentasan Stunting Akhlak
Ini adalah sebuah program yang bertujuan untuk mengatasi buta huruf Al-Quran dan ilmu dasar beragama. Kemudian memberikan kesejahteran untuk volunteer Al-Quran yang ada di desa-desa se Tapin.
“Harapannya, minimal anak-anak kita bisa baca, tulis Al-Quran, memahami rukun iman dan islam dan berakhlak sebagai seorang mu’min,” ujar Sufiansyah Sekda Tapin.
Sebagai langkah awal Pemkab akan mendata seluruh fasilitas taman pendidikan Al-Quran, tenaga pengajar dan siswa se-Tapin. Data tersebut akan digunakan untuk pembenahan menyeluruh.
Apabila belum terdapat taman pendidikan Al-Quran di wilayah tertentu maka bakal dibangunkan. Pada bagian ini usulan dari masyarakat akan sangat diapresiasi oleh Pemkab.
Kemudian, para pengajar di taman pendidikan Al-Quran akan diberikan pelatihan khusus. Sehingga proses transfer ilmu lebih tertata dan komprehensif. Mereka juga bakal diberikan insentif oleh Pemkab. Biar tambah semangat.
Repormasi Birokrasi
Program ini sudah mulai bejalan pada tahun ini. Bahkan dari 12 Kabupaten, Kota dan Provinsi, Tapin menjadi salah satu penerima apresiasi dari Kementerian PANRB, atas akuntabilitas kinerja, pelaksanaan reformasi birokrasi dan pembangunan zona integritas terhadap seluruh instansi pemerintah.
Metode yang digunakan untuk merepormasi berokrasi ini cukup sederhana, namun tegas dan tak pandang bulu. Setiap ASN yang memiliki jabatan di struktural harus menyumbang inovasi untuk daerah dan harus mencapai target tertentu.
Bila tidak, akan ada hukuman berupa pemotongan tunjangan atau yang paling berat “dinonjobkan”. Sekda juga mempersilahkan pejabat yang mau mundur apabila keberatan dengan gaya bermainya.
“Kalau mau menyusul ketertinggalan kita haru pakai gaya bermain total foot ball. Semua pemain harus berperan aktif dilapangan,” ujarnya mengibaratkan gaya kepemimpinannya.
Satu Desa, Satu Beasiswa
Di bidang pendidikan reguler Pemkab Tapin memiliki program Satu Desa, Satu Beasiswa. Pelaksanaan akan dilakukan pada 2024 mendatang.
Program ini berangkat dari keprihatinan akan rendahnya indeks pembangunan manusia Tapin. Khususnya dibidang pendidikan.
Tunjangan untuk pelajar ini akan berkelanjutan diberikan pada anak-anak Tapin yang menempuh pendidikan di SMP, SMA atau Strata satu. Tentu ada kreteria tertentu yang masih digodok Pemkab Tapin.
Terkhusus pada pendidikan strata satu, Pemkab akan memberikan beasiswa pada satu anak ditiap desa di Tapin. Sederhananya “Satu Desa, Satu Beasiswa”. Tentu ini jadi kabar baik bagi para orang tua.
“Kami mau memberikan satu sarjana pada tiap desa di Tapin. Mereka nanti dapat membantu membangun Tapin dari desa,” ucap Sekda.
Audit Data Stunting Seluruh Desa