Dia menjelaskan, pada tahun 2019 indeks demokrasi di Kalsel mencapai angka 79,47 persen atau turun 0,45 poin. Sedangkan secara nasional sendiri indeks demokrasi berada di angka 74,92 persen. Dengan demikian, indeks demokrasi di Kalsel secara umumnya melampaui angka nasional.
“Namun juga perlu diingat bahwa penurunan indeks demokrasi di Kalsel dikarenakan beberapa sebab.
Kebebasan berkumpul dan berserikat untuk tahun 2019 ini drastis turun. Dari 100 menjadi 23,44 persen,” bebernya.
Diakuinya, kebebasan berkumpul dan berserikat merupakan salah satu variabel pada aspek kebebasan sipil. Selain itu, penurunan juga terjadi untuk aspek lembaga demokrasi melalui variabel pemilu bebas dan adil serta peran partai politik.
Dari data yang dihasilkan, setidaknya mampu menjadi gambaran bagaimana pembenahan kedepannya. Terlebih pada bulan Desember 2020 nanti, Kalsel akan mengadakan pilkada serentak, pesta demokrasi di Banua.(why/zai)