BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Pembelajaran atau sekolah tatap muka untuk beberapa SMPN di Banjarmasin, khususnya di SMPN 7 ternyata bukan sepenuhnya tatap muka atau bisa dibilang semi tatap muka.
Pasalnya, waktu belajarnya hanya sepertiga dari jumlah waktu belajar dalam satu Minggu.
“Sebenarnya tatap muka Ini adalah perpanjangan dari [pembelajaran] daring karena tatap muka ini dia hanya belajar sepertiga dari jumlah waktu belajar dalam satu minggu. Yang dua pertiganya dia tetap belajar di rumah (daring),” kata Kepala Sekolah SMPN 7 Banjarmasin Kabul kepada Poros Kalimantan, Senin, (16/11/20).
Dijelaskannya, materi yang dibahas atau diselesaikan ketika pembelajaran tatap muka di sekolah adalah materi-materi pembelajaran daring yang sudah dikirimkan guru-gurunya.
Sehingga dirinya menegaskan, pembelajaran tatap muka di SMPN 7 jangan dimaknai sepenuhnya belajar tatap muka.
“Jangan semata-mata bahwa ini tatap muka, SMP 7 tatap muka, tidak! Masih daring!,” teganya.
Karena pembelajaran sistem daring mendapatkan banyak kendala. Seperti banyak siswa yang tidak mengumpulkan tugas, tidak bisa menjawab, tidak faham materi peljaran, serta siswa sudah jenuh. Maka, lanjutnya, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan tatap muka.
“Jadi mengatasi masalah ketidakjalanan di daring tadi dengan tatap muka,” katanya.