PELAIHARI, Poros Kalimantan – Memasuki musim hujan, para petani di Lok Serapang, Pelaihari mulai bercocok tanam padi jenis unggul.
Penanaman padi ini juga dihadiri perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel, serta Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Tanah Laut.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Lestari, Mahrudin Mahlan mengungkapkan, lahan yang telah ditanami sekitar 100 hektar.
“Belum ditanami masih sekitar 50 hektare,” katanya, Selasa (14/11/2023).
Sebab memasuki musim penghujan, maka bibit yang ditanam tak sembarangan. Yakni bibit siam madu Inpari 32 dan 36.
“Pengalaman dulu-dulu, produksi mencapai rata-rata 6 ton per hektare,” tambahnya.
Kata dia, sekitar 200 lahan belum digarap. Sehingga perlu alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk pengolahan lahan.
“Bila memakai alat, dalam sehari bisa 2 hektare lahan digarap,” ujarnya.
Kabid Tanaman Pangan, Rizal menyebut, petani kini lebih memilih bibit unggul dengan umur pendek sudah panen.
“Siam madu umurnya pendek, sehingga petani bisa tanam 2 kali dalam setahun,” imbuh Rizal.
Soal alsintan, lanjutnya, pasti ada, Kendalanya, biasa dikarenakan operator dan BBM.
“Kami terus berupaya berkoordinasi dengan bagian ekonomi Setda Tala guna membahas menyangkut solar subsidi untuk poktan ini,” pungkasnya.
Dari data Dinas Pertanian Kalsel, produksi pangan di Tanah Laut mencapai 69,97 persen.
Reporter : Tung
Editör : Musa Bastara