MARTAPURA, Poros Kalimantan – Bagi petani, musim kemarau adalah bencana. Beda hal dengan nelayan di Desa Simpang Warga Luar, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar. Di situasi ini, mereka meraup berkah.
Tanya saja Hamsyah. Ia mengaku, dalam sekali melaut bisa menjaring 150 kilogram udang. Menurut dia, berkah ini akan terus berlanjut hingga Januari 2024.
“Kalau di luar bulan September sampai Januari, pasti kurang dari 50 kilo hasil tangkapan,” tuturnya, Rabu (4/10) siang.
“Berbeda dengan musim penghujan, kendala di laut dan ombak besar cukup menguras tenaga. Jadi hasil melaut kurang maksimal,” lanjutnya.