PELAIHARI, Poros Kalimantan – Nenek Diyang (77), mesti merelakan benda kenangan dari suaminya. Ketika banjir melanda Desa Sambangan, Bati-bati, Tanah Laut, Alquran dan Yasin ikut hanyut. Padahal, Alquran dan Yasin tersebut telah menemaninya hingga 17 tahun lamanya sejak meninggalnya pasangan hidupnya.
“Alquran ini pemberian (warisan) almarhum suami saya,” kata Nenek Diang sembari menunjukkan Alquran yang telah ia jemur pasca musibah banjir di rumahnya, Sabtu (30/01/2021).
Ia bercerita, mulanya Alquran ini ditaruh di lemari rumahnya. Saat musibah banjir melanda Desa Sambangan, ia berupaya mencari Alquran ini untuk diselamatkan. Sayang, usahanya tak membuahkan hasil.
Hingga banjir berangsur-angsur surut di Desa Sambangan, niatnya untuk mencari dan menemukan Alquran ini. Beruntung, ikhtiar nenek yang bekerja sebagai petani ini membuahkan hasil. Kendati beberapa lembar Alquran dan buku Yasin telah hanyut terbawa arus banjir.
“Pasca banjir bahkan saya mencarinya di luar rumah. Jika masih ada dan ditemukan, langsung dijemur,” imbuh nenek yang telah memiliki seorang buyut ini.
Kendati demikian, Nenek Diyang bersyukur sisa lembaran Alquran dan buku Yasin yang ditemukan masih terbaca. Dengan kondisi seperti ini, ia tetap bersyukur masih bisa menyelamatkan warisan almarhum suaminya ini.