BARABAI, Poros Kalimantan – Sejak banjir bandang di Kabupaten Hulu Sungai tengah (HST) 14 januari lalu mengakibatkan kerugian di berbagai sektor ekonomi termasuk pariwisata yang berada di Kecematan Batu Benawa dan Hantakan.
Kepala Dinas Kepemudaan, olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten HST Wahyudi Rahmad mengatakan, total kerugian dari delapan objek wisata yang dilaporkan oleh para pengelola, nilainya mencapai Rp 2 miliar lebih.
“Terparah adalah objek wisata Riam Banjandik di Desa Baru, Waki Kecamatan Batu Benawa dengan kerugian senilai Rp 673 juta, karena semua fasilitas hancur dan larut tersapu banjir,” kata Wahyudi.
Terparah kedua adalah objek wisata Pulau Mas yang sama-sama berada di Desa Waki dengan kerugian Rp 542 juta. Objek wisata Pagat Batu Benawa yang merupakan milik pemerintah juga terdampak dengan nilai kerugian Rp 420 juta.
Berikutnya yaitu objek wisata Goa Limbuhang dengan nilai kerugian Rp 258 juta. Wisata Manggasang Rp 170 juta, Baruh Bunga Rp 130 juta, River Tubing Meratus Rp 19,5 juta dan Loglaga Ria senilai Rp 35 juta.
“Ke delapan objek wisata tersebut rata-rata fasilitasnya rusak berat,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) HST itu juga mengatakan, untuk bantuan memang belum bisa, namun pihaknya sedang mengupayakan.
“Data kerugian di sektor pariwisata ini sudah kita laporkan ke Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel dan Ke Kementerian agar diketahui dan bisa diberikan sopport serta mengambil langkah-langkah kebijakan selanjutnya untuk memulihkan kembali pascabanjir ini,” katanya.
Menurutnya, kejadian ini merupakan bencana, jadi untuk bantuan tidak terprogram sebelumnya di APBD.
“Kemungkinan kita pikirkan di APBD perubahan, minimal bisa kita fungsikan kembali objek wisata yang rusak tersebut sesuai kemampuan daerah, walaupun minimal kami berharap bisa beroperasi kembali,” tutupnya. []
Penulis: Devi Erliani
Redaktur: Ananda Perdana Anwar