BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Sampah plastik menjadi permasalahan lingkungan yang tak kunjung usai. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sekitar 66 juta ton limbah plastik pada tahun 2021. Masalah ini perlu ditangani dengan tepat terutama meningkatkan kesadaran di akar rumput. Salah satunya dengan penggunaan botol minum atau tumbler.
Peningkatan kesadaran melalui penggunaan tumbler mulai digalakan oleh anak muda di Kota Banjarmasin. Tepatnya di Taman Siring KM 0, Minggu (20/02). Para anak muda ini merupakan gabungan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) ULM dari berbagai Fakultas. Memiliki spirit cinta alam, tentunya menjadi alasan khusus para anak muda ini membagikan tumbler gratis.
“Pencinta Alam tidak hanya bergelut dalam dunia kealaman atau hutan saja, tetapi pencinta alam juga bergelut dalam bidang sosial,” jelas salah seorang peserta dari Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Seni dan Budaya ULM, Nadya.
Kegiatan ini pun memiliki namanya tersendiri yakni Social Action bertemakan “Mengurangi Sampah Plastik dengan Gaya Hidup Ramah Lingkungan. Nadya menambahkan, Social Action ini tidak hanya sekedar membagikan botol tumbler gratis saja tetapi juga sosialisasi. Kemudian mengajak masyarakat membiasakan gaya hidup ramah lingkungan dengan cara mengurangi sampah plastik. Solusinya, menggunakan botol minum yang bisa dipakai berulang-ulang.
Dapat dibayangkang, kemasan plastik minuman yang sekali pakai dan dibuang terus menerus tiap harinya. Dalam sehari paling tidak manusia perlu 3-4 kali minum. Bertambah pulalah limbah plastik di tempat pembuangan. Itu pun kalau memang dibuang ke tempat sampah.