“Maunya kita naikkan. Makanya kita ada
IP200 untuk tanam padi serta panen padi dua kali tahun setahun,” beber Yazid.
Dalam Indeks Pertanian (IP) 200, ada dua fase penanaman padi. Yang pertama Oktober-Maret (Okma) untuk penanaman padi unggul dan April-September (ASEP) untuk penanaman padi lokal.
“Yang terbanyak adalah padi lokal,” tambah Yazid.
Dukungan Pemko Banjarbaru sendiri, terhadap sektor pertanian sudah maksimal. Mulai dari pemberian bibit padi, penyuluhan petani, serta pemberian alat penunjang sektor pertanian.
“Bibit beserta alat pendukung akan kita bantu. Baik itu dari APBD Kota, Provinsi atau bahkan Pusat,” tandas Yazid.
Sebagai informasi, sampai dengan saat ini produksi tanaman padi lokal di Banjarbaru mencapai 4.525,98 Ton dengan luas lahan pertanian sebesar 1.477 hektare dan luas panen sebesar 1.446 hektare.
Reporter : Putri Nadya Oktariana