BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pembelajaran dalam jaringan atau populer sekarang disebut daring masih banyak dikeluhkan dan juga banyak kendala. Hal serupa juga dialami oleh sekolah untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) atau SLB.
Kepala Sekolah SLB-C Negeri Pembina Tingkat Provinsi, Hj. Rosita di Banjarbaru menerangkan bahwa masalah umum juga terjadi untuk anak murid mereka.
“Intruksi Dinas Pendidikan Provinsi selama pandemi adalah belajar daring. Tentu masalah seperti keterbatasan akses setiap murid juga ada,” ungkapnya.
Selain itu, jika sekolah biasa saja terkadang ada kendala komunikasi dalam efektivitas pembelajaran, di sekolah luar biasa juga demikian. Bahkan dengan kebutuhan murid yang tidak biasa, pengajar dituntut untuk memberikan edukasi yang mampu memberikan pemahaman pada murid seperti pengajaran tatap muka dulunya.