BANJARBARU, Poros Kalimantan – Penyebaran penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak, berdampak negatif bagi pedagang. Pesanan hewan kurban menurun.
Salah satu peternak kambing, Hasan mengaku. Penjualannya menurun drastis. Angkanya bahkan menukik.
“Dulu sebelum ada PMK ini, saya bisa jual 500 ekor kambing menjelan Iduladha. Kalau sekarang, paling cuman 50 ekor,” ungkap peternak di Jalan Guntung Manggis.
Menurutnya, pembatasan pengiriman hewan ternak antar provinsi juga menjadi salah satu faktor turunnya omzet peternak. “Jadi kami agak sulit menerima pasokan dari luar,” ucapnya.
Otomatis, lantaran terbatasnya ketersediaan hewan kurban, membuat ada lonjakan harga. Hasan sendiri menjual di kisaran Rp70 ribu hingga Rp75 per kilogram.
“Tahun lalu untuk kambing itu cuman Rp50 ribu sampai Rp55 ribu per kilogram,” sebutnya.