Penulis: Muhammad Andra Ramadhan
POLITIK Tapin memiliki keunikan tersendiri, sangat dipengaruhi oleh dukungan para tokoh masyarakat. Sederhananya, tanpa restu para tokoh, jangan harap jadi kampiun di Pemilihan Bupati (Pilbup) Tapin.
Kenapa seperti itu? Logika masyarakat sederhana. Para tokoh lah yang sering membantu mereka ketika ada musibah, datang ketika ada hajatan atau saat sanak keluarga mereka meninggal.
Hal itu untuk membangun hubungan emosional yang sangat kuat. Sampai-sampai bisa mempengaruhi pilihan politik di masyarakat.
Ada hal positif pada kondisi politik seperti ini. Pembelahan dan gesekan di masyarakat tidak terlampau panas seperti daerah lain
Sisi gelapnya, arah kebijakan sangat mungkin dipengaruhi oleh kepentingan eksternal. Rentan terjadi ketidakadilan karena tergantung pada kata segelintir orang.
Untuk menghindari hal itu kita harus meminta para tokoh memberikan dukungan “lillahhitaala” dan mendoakan amal baik mereka diganjar surga kelak. Jangan ada buntut di kemudian hari mengintervensi pemerintah. Tentu saran dan masukan tetap diperlukan.
Pilbub Tapin 2024: Yamani atau Milhan?
Masa pemilihan memang masih jauh. Namun, belakangan mesin Politik di Tapin mulai bergejolak. Ada dua individu yang dipastikan bakal masuk arena pertarungan Pilbub 2024 nanti: H Yamani dan Dr Milhan.
Keduanya bahkan sudah melakukan pergerakan untuk menarik simpatik masyarakat. Anjangsana dan sini. Kalau mau, lihat saja di medsos masing-masing. Mereka sangat aktif bahkan melebihi gen z di media sosial.
Mereka memiliki latar belakang yang sangat bertolak belakang. H Yamani merupakan manusia politik, Legislatif yang sekarang menjabat sebagai ketua DPRD Tapin dan Ketua DPP Partai Golkar Tapin.
Sedangkan Dr Milhan, Eksekutif di Pemerintah, Kepala Rumah Sakit Daerah Datu Sanggul. Seorang akademisi yang diakui kepintarannya.
Lalu bagaimana kekuatan keduanya? Sebagai ahli kandungan, tentunya Milhan telah melayani banyak orang. Ini menjadi modal kuat untuknya.
Tinggal apakah keramahannya membekas di hati masyarakat. Atau hanya dianggap sebagai hubungan transaksional.
Sedangkan H Yamani memiliki kekuatan yang jauh lebih besar. Pemilihnya lebih kongkrit. Berdasarkan peta pemilih, dia memiliki modal 55.000 suara atau 30 persen lebih dari DPT nantinya.
Suara itu berasal dari Empat Kecamatan basis partai Golkar. Tapin Selatan, Hatungu, Salam Babaris dan Binuang. Dengan partisipasi pemilih yang cukup gila, hampir 90 persen.
Soal loyalitas pemilih Golkar di empat kecamatan tersebut, tak perlu lagi kita pertanyakan. Semuanya pasti bulat untuk H Yamani dan Golkar. Faktanya bisa kita dilihat pada Pilgub dan pileg 2019.
Tak habis disana, kabarnya H Yamani juga sudah mengantongi restu tokoh-tokoh besar di Tapin. Ini juga bisa dilihat pada postingan di media sosial yang bersangkutan. Banyak foto kemesraannya dengan para tokoh. []