Selain sekolah reguler, tambah Ruswatina, SMP 1 Astambul juga merupakan SMP terbuka, yang mana keterampilan yang diajarkan adalah sulam arguci dan menjahit. Namun pasca banjir peralatan seperti mesin jahit tersebut tidak dapat digunakan lagi.
“Selain mebel, mesin jahit tidak bisa digunakan lagi karena terendam, juga mini garden sekolah rusak dan tanamannya mati,” tambahnya.
Sejauh ini sekolahnya memang telah didata oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar untuk menerima bantuan.
“Sebanyak 21 sekolah SMP se-Kabupaten Banjar diminta membuka rekening oleh Dinas pendidikan, kemarin Ibu Liana Penny langsung yang mendata kemari,” pungkasnya. []
Penulis: Ari Sukma Setiawan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar