BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pemberdayaan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, jadi atensi anggota Komisi III DPRD Banjarbaru, Khalis Anshari.
Menurutnya, ibu-ibu yang ada patut diberdayakan keberadaannya. “Mereka berharap ada kegiatan sosial di masyarakat yang bisa difasilitasi oleh Pemerintah,” ucap Halis pada Poros Kalimantan.
Legislator muda partai PKS ini juga mendorong adanya anggota Pemberdayaan Kelompok Keluarga (PKK), Dasawisma, maupun Kelompok Tani Wanita (KWT) untuk bisa menghidupkan kegiatan di masyarakat.
“Kita mendorong produktivitas ibu rumah tangga (IRT) dan harus ditopang dengan sinergitas pemerintah dan kecamatan. Alhasil mereka bisa menghidupkan kampung tadi,” papar Halis.
Halis menyarankan, potensi ibu-ibu jangan dibiarkan. Pemerintah harus menjembatani mereka. Misalnya, lahan tak terpakai di Jalan Radar Indah, Kelurahan Loktabat Selatan.
“Lahan ini ditanami dengan tanaman. Apakah itu tanaman obat, jamu dan sebagainya. Kemudian ada posyandu mereka aktif dan bisa menjemput balita serta lansia,” jelasnya.
Halis menilai, kegiatan seperti ini merupakan aksi sosial yang sangat langka. Dirinya berharap, kegiatan sosial seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
Selain menyoroti pemberdayaan ibu-ibu, Halis turut menyoroti permasalahan drainase yang sering kali disampaikan masyarakat saat reses.
Menurutnya, permasalahan ini memerlukan pemetaan serta kajian yang menyeluruh. Yang mana, jalur drainase harus spesifik dan detail.