“Kami buat inovasi seperti penggunaan mikroba trichoderma untuk pupuk dan mencegah hama. Sehingga mengurangi penggunaan pestisida kimia,” ungkapnya.
Namun semua itu perlu tahapan. Abdullah mengakui bahwa sebenarnya sejak dulu pertanian tanpa pestisida kimia atau obat lainnya tetap bisa jalan. Ketergantungan inilah yang coba perlahan dikikis oleh para penyuluh dan perkumpulan petani ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Banjarbaru, Siti Hamdah berpesan. Agar ketiga perkumpulan ini menjadi wadah positif pertanian di Kota Idaman.
“Dapat menjadi tempat menimba ilmu pertanian berbasis ramah lingkungan untuk setiap lapisan masyarakat. Baik para petani maupun generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus petani,” pungkasnya.
Penulis: Wahyu Aji Saputra
Pimred/Redaktur: Fahriadi Nur