Dia menjelaskan, plasma darah ini memang menjadi kontroversi dari para dokter di Indonesia. Pasalnya, tidak semua dokter sepakat terapi plasma darah ini dipergunakan.
“Ya, namanya penyakit baru, jadi masih dalam penelitian. Ada yang menyakini pakai terapi plasma darah ini, ada juga yang menyakini hal yang lainnya,” sambungnya.
Masing-masing Itu tambahnya, tergantung dokternya saja. Untuk memastikan apakah penyakit itu bisa disembuhkan dengan plasma darah tersebut atau tidak.
“Untuk memastikan penyakit itu bisa disembuhkan atau tidak dengan terapi plasma darah, tergantung kepada dokternya. Karena tidak semua pasein Covid-19 bisa sembuh dengan cara itu. Hal ini tentu akan memberikan efek yang tidak bagus, apabila tidak cocok dengan pasien yang disembuhkan,” tuturnya.(ari/zai)