Menurut Subika, ia dan suaminya sebenarnya berniat membuat WC sendiri, tapi karena tidak mempunyai uang rencana itu harus mereka kubur dalam-dalam. “Wong Bapa gak kerja, cuma ngangon kerbau kakaknya makanya ga ada uang buat kakus. Kalau ngangon kerbau, kalau kerbaunya beranak dua nanti yang satu buat kami,” ujarnya.
Subika mengaku saat ini ia hanya tinggal bersama suaminya, sedangkan anak mereka sudah memisahkan diri di rumah lain karena sudah menikah.
Pekerjaan suaminya sebagai pengangon kerbau yang hasilnya baru didapat jika kerbaunya melahirkan membuat dirinya harus membantu perekonomian keluarga. “Bapak ngangon kerbau, nanti kalau melahirkan kerbau dua, yang satu buat kami. Untuk sehari-hari, bapak bantu ‘nandur’ upahnya lima puluh ribu. Sawah juga bantu di sawah,” ujarnya.
”Karena itulah ia mengaku sangat gembira, rumahnya dibantu dibuatkan MCK. “Terimakasih sudah dibantu. Kalau dulu kan harus ke sawah, sekarang sudah bisa di rumah aja,” ujar Subika ditemui di teras rumahnya, Sabtu (06/02).
Kegembiraan adanya bantuan MCK buat warga Kampung Jaha ternyata bukan hanya dirasakan para penerima bantuan saja. Markani, warga yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan tidak mendapatkan bantuan juga mengaku ikut gembira karena sawahnya yang biasa dijadikan tempat pembuangan hajat warga sekarang jadi bersih.
“Alhamdulillah sawah saya bersih jadinya, gak kotor kena ‘ini’ warga,” ujarnya tertawa.
Markani mengaku prihatin terhadap kondisi para tetangganya yang tidak mempunyai MCK sehingga harus buang air besar sembarangan. “Sebenarnya kasihan melihat tetangga kalau belum punya WC, kalau buang ‘ini’ (red. BAB) sembarangan, jadi kelihatannya kagak enak, tapi gimana gitu,” ujarya.
Sebagai pemilik sawah, Markani mengaku setiap hari harus melapangkan dada setiap kali melihat kotoran manusia di sawahnya. “Saya pernah negor karena setiap hari ngeliat ada aja. Tapi gimana ya mau ngomong gak enak. Saya pernah kaki saya kena kotoran di galangan sawah saya,” ujarnya tertawa lepas.
Markani mengaku berusaha memaklumi kondisi tersebut. “Mau ngomong gimana, tapi gimana orang gak punya ya, kalau punya gak sampai ke sawah buang ininya,” ujar Markani sambil tertawa lagi.
Markani mengaku sangat bersyukur pada Hari Pers Nasional (HPN) 2021, SMSI membantu para warga dengan program bakti sosial. Apalagi, selain MCK, ruas jalan kampung mereka juga ikut dibangun.
“Lumayan jalan jadi bagus, enggak becek, enggak licin karena sudah diaspal. Dulu jalannya keliatan kumuh, sekarang sudah bagus. Terimakasih sudah bantu jalan kami,” ujarnya. (inr)