Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan (PPTK) dari Dinas PUPR Kalsel Prakarsa T Akari mengakui, proyek yang nilainya lebih dari 8 miliar itu memiliki masalah berupa banjir akibat lantai bangunan terlalu rendah.
“Lantai harus dinaikkandan tingginya sekitar 30 cm dan kami optimis mampu menjawab persoalan banjir,” cetusnya.
Proyek yang dikerjakan Dinas PUPR provinsi Kalsel sempat terhenti di tahun 2020 dan akan dilanjutkan di tahun ini, dengan rencana pembangunan mushola dan tempat parkir.
“Untuk melanjutkan pembangunan, kami anggarkan lagi Rp 2,6 M. Saat ini proses lelang,” ucapnya beberapa waktu lalu. []
Penulis: RLS/Sofyan
Redaktur: Ananda Perdana Anwar