Ba Arak Naga bertransformasi. Dulu di sungai; kini di jalur darat bisa. Pakai mobil pun boleh.
BARABAI, Poros Kalimantan – Tradisi Ba Arak Naga jadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Banjar. Khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Selain menonjolkan keindahan kultur setempat, seni ini juga menghadirkan kemegahan lewat permainan gamelan hingga seni rupa.
Di samping tradisi, Ba Arak Naga jadi magnet utama dalam perayaan pernikahan, acara hajatan, dan hiburan masyarakat.
Tradisi Ba Arak Naga biasanya memanfaatkan mobil atau gerobak yang dihiasi ornamen naga. Para pengantin dalam balutan pakaian adat Banjar seringkali ditempatkan di atasnya.
Menariknya, tradisi ini kerap disertai pengalaman spiritual, di mana beberapa orang mengalami kesurupan.
Kendati bedanya, mereka yang kesurupan ini justru ikut menari melalui irama gamelan.
Menurut cerita dari masyarakat setempat, tradisi Ba Arak Naga telah ada selama berabad-abad, awalnya sebagai hiburan pada acara perkawinan.
Konon dari warga Keturunan Pewayangan di Desa Barikin, peristiwa menarik terjadi saat perahu naga berubah menjadi hidup.
Kisah Sungai Lok Laga, di mana naga menjadi hidup dan kemudian dipenggal, menjadi legenda yang menarik minat wisatawan.