Oleh KMAy. Galuh Pangastuti
Upacara Labuhan merupakan “hajat besar” yang dilaksanakan oleh Keraton Surakarta Hadiningrat selama berabad-abad. Tidak melulu sebagai agenda kegiatan keraton, nyatanya Upacara Labuhan mampu mengelaborasi eksistensi Keraton di era modern sebagai sumber keilmuan sejarah dalam semangat Kebhinekaan yang berbudaya.
Tidak hanya dihadiri oleh Sinuhun Tedjowulan dan Permaisuri Garwa Dalem Kangjeng Gusti Ratu Mas, dua putri Sinuhun, seorang cucu, Pangeran Sepuh juga diikuti oleh ratusan Abdi Dalem yang memiliki berbagai latar belakang profesi dan kepangkatan gelar, dengan penuh khidmat labuhan yang bertujuan memelihara hubungan baik antara anak turun Dinasti Mataram Islam dengan Kangjeng Ibu Ratu Kencanasari sebagai Penguasa Selatan berlangsung di Pantai Parang Endog.
Pantai yang dikenal memiliki sunset bulat telur, memiliki bukit indah terhampar luas watu gupit dan terkenal sebagai destinasi wisata paralayang ini terletak di sebelah timur Pantai Parangtritis. Pantai Parang Endog ini tidak hanya memiliki keeksotikan pemandangan khas Indonesia namun juga memiliki nilai Histori, Spiritual dan Religius khususnya bagi Keraton Surakarta Hadiningrat.
Keraton Surakarta menempatkan Hutan Krendawahana, Gunung Merapi, Gunung Lawu dan Laut selatan sebagai wilayah sinergi kosmologisnya.
Upacara Labuhan ini selain berfungsi sebagai media pembersih diri juga untuk memperingati perjumpaan Raja Pertama Dinasti Mataram Islam, Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ibu Ratu Kencana Sari Penguasa Laut Selatan.
“….Senajan mung keri sak megaring payung bakal kajaga Mataram sakaliyan kaluwarginipun.”