BANJARBARU, Poros Kalimantan – Beberapa waktu silam di perkotaan Banjarbaru dan Banjarmasin terjadi kelangkaan melon. Melon yang satu ini berisi gas seberat 3 kilo. Diperuntukkan untuk memasak dan bagi warga kurang mampu.
Seperti yang tertera di depan tabung gas elpijinya. “Untuk masyarakat miskin”. Kenyataannya, semua orang terkesan ingin status miskin tersebut. Untuk mendapatkan gas LPG hijau bersubsidi.
Menurut Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, Kelik Isharwanto melalui Kepala Bidang Energi ESDM Kalsel Sutikno menjelaskan, ada ketentuan yang telah berlaku. Khususnya peruntukkan gas LPG 3 kilo.
“Penggunaan LPG 3 kilo tidak untuk diperjualbelikan. Tetapi didistribusikan,” jelasnya.
Namun dalam praktiknya justru sebaliknya. Ada kekeliruan dan kesalahan tata niaga. Sehingga tiap agen LPG dan pangkalan penyedia tidak berjalan semestinya.